Menjaga adab-adab masuk masjid merupakan perkara yang sangat penting dan tidak sepantasnya disepelekan apalagi diabaikan. Pasalnya, masjid adalah rumah Allah, tempat melaksanakan sholat 5 waktu secara berjamaah, membaca Al-Quran, dzikrullah, dan amalan sholeh lainnya.
Ketika Anda hendak bertamu ke rumah tetangga, terlebih lagi jika dia memiliki jabatan yang tinggi, apa yang Anda lakukan? Tentu akan menjaga adab dan sopan santun ketika masuk ke dalam rumah orang tersebut bukan?
Jika memasuki rumah manusia saja seperti itu, apalagi ketika memasuki rumah Allah! Disandarkannya kepada Allah menunjukkan Allah Ta’ala memuliakan tempat tersebut. Itulah sebabnya mengapa islam mengajarkan adab-adab masuk masjid yang sepatutnya untuk dijaga dan diperhatikan.
Adab-adab Masuk Masjid yang Perlu Dijaga dan Diamalkan
Adab-adab masuk masjid di dalam islam yang sepantasnya dijaga dan diamalkan sangat banyak, di antaranya adalah sebagai berikut :
1. Tidak Masuk Masjid Setelah Makan Bawang dan Semisalnya
Di dalam islam, seseorang yang baru saja makan bawang putih dan bawang merah dilarang masuk ke dalam masjid jika belum menggosok gigi dan menghilangkan bau bawang tersebut. Alasannya, bau bawang tersebut bisa mengganggu orang-orang yang sholat dan mengganggu para Malaikat.
Diriwayatkan dari Jabir Radhiallahu Anhu, Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda :
من أكل ثوماً أو بصلاً فليعتزلنا أو قال: فليعتزل مسجدنا وليقعد في بيته
“Barangsiapa yang memakan bawang putih dan bawang merah, maka hendaknya dia menjauhi kami –atau beliau berkata –hendaknya dia menjauhi masjid kami, dan hendaknya dia duduk di rumahnya.” (Diriwayatkan oleh a-Bukhari [5452]).
Dalam riwayat yang lain ada lafazh tambahan :
فَإِنَّ الْمَلَائِكَةَ تَتَأَذَّى مِمَّا يَتَأَذَّى مِنْهُ بَنُو آدَمَ
“Sesungguhnya para Malaikat terganggu dengan apa yang anak adam terganggu.”
Oleh karena itu, seseorang yang baru saja makan bawang putih atau bawang merah, sepantasnya tidak langsung masuk ke dalam masjid sebelum menghilangkan bau mulut dengan menggosok gigi atau berkumur-kumur menggunakan bahan yang bisa menghilangkan baunya.
Termasuk ke dalam larangan di atas ialah masuk ke dalam masjid setelah merokok. Pasalnya, bau mulut setelah merokok lebih busuk dan lebih mengganggu dibandingkan bau mulut setelah makan bawang putih dan bawang merah.
2. Berjalan ke Masjid dengan Tenang dan Tidak Tergesa-gesa
Salah satu adab yang perlu diperhatikan terkait masuk masjid yaitu berjalan dengan tenang dan tidak tergesa-gesa ketika mendatangi masjid. Karena ketika berjalan dengan tergesa-gesa, tentu akan sulit untuk khusyu ketika masuk mengerjakan sholat.
Dalil akan hal ini adalah hadits Abu Hurairah Radhiallahu Anhu, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda :
إذا سمِعتُم الإقامة، فامشوا إلى الصلاة وعليكم السكينة والوقار، ولا تُسرِعوا، فما أدركتُم فصلُّوا، وما فاتكم فأتِمُّوا
“Jika kalian mendengarkan iqomah, maka berjalanlah menuju sholat (masjid) dan hendaknya kalian berjalan dengan tenang dan tidak tergesa-gesa. Apa yang kalian dapati maka sholatlah dan apa yang kalian luput maka sempurnakanlah.” (Diriwayatkan oleh Al-Bukhari [600] dan Muslim [945]).
Al-Hafizh Ibnu Hajar Rahimahullah berkata yang maknanya bahwa jika larangan di atas berlaku untuk orang yang tergesa-gesa mendatangi sholat setelah iqomah dikumandangkan dalam rangka mendapatkan keutamaan takbir pertama, maka selainnya dari orang yang datang sebelum iqomah tentu lebih dilarang lagi.” (Fathul Bari Syarah Shohih Al-Bukhary 2/143).
3. Membaca Doa Masuk dan Keluar Masjid
Salah satu adab masuk masjid yang juga perlu diperhatikan adalah membaca doa masuk masjid. Disyariatkan bagi orang yang masuk ke dalam masjid untuk mendahulukan kaki kanan sembari membaca doa :
اللهم افتح لي أبواب رحمتك
“Ya Allah, bukalah untukku pintu-pintu rahmat-Mu.”
Jika keluar dari masjid, disyariatkan untuk mendahulukan kaki kiri sembari membaca doa :
اللهم إني أسألك من فضلك
“Ya Allah, sesungguhnya aku meminta dari keutamaan-Mu.”
Dalil yang menunjukkan hal ini adalah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda :
إذا دخل أحدكم المسجد فليقل: اللهم افتح لي أبواب رحمتك، وإذا خرج فليقل: اللهم إني أسألك من فضلك
“Jika salah seorang di antara kalian masuk ke dalam masjid, hendaknya dia berkata ‘Ya Allah, bukalah untukku pintu-pintu rahmat-Mu’, dan jika keluar hendaknya berkata ‘Ya Allah, sesungguhnya aku meminta dari keutamaan-Mu’.” (Diriwayatkan oleh Al-Imam Muslim [713]).
4. Mendahulukan Kaki Kanan Ketika Masuk dan Kaki Kiri Ketika keluar
Salah satu adab masuk masjid dan adab keluar masjid yang perlu diperhatikan adalah mendahulukan kaki kanan ketika masuk ke dalam masjid dan mendahulukan kaki kiri ketika keluar dari masjid. Dalil tentang hal ini telah disebutkan pada poin di atas sebelumnya.
Mengapa disyariatkan mendahulukan kaki kanan ketika masuk masjid? Apa hikmahnya? Jawabannya karena masjid merupakan tempat yang paling mulia, sehingga lebih sesuai ketika mendahulukan kaki yang kanan.
Ketika keluar disyariatkan mendahulukan kaki kiri karena tempat-tempat selain masjid memiliki kedudukan yang lebih rendah dibandingkan masjid, sehingga lebih sesuai jika mendahulukan kaki kiri.
Syariat islam sendiri lebih mendahulukan kaki kanan dan tangan kanan untuk melakukan hal-hal yang terdapat kemuliaan di dalamnya, dan mendahulukan kaki kiri dan tangan kiri untuk untuk hal-hal yang sifatnya rendah.
Satu contoh kecil adalah makan menggunakan tangan kanan, sedangkan membersihkan diri dari buang air yang bersentuhan dengan kotoran menggunakan tangan kiri.
Oleh karena itu dalam sebagian hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim, Aisyah Radhiallahu Anha menyebutkan bahwa Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam lebih senang menggunakan dan mendahulukan yang kanan ketika memakai sendal, bersisir, ketika melakukan thaharah, dan pada seluruh kondisi beliau.
5. Melakukan Sholat Tahiyyatul Masjid
Salah satu adab masuk masjid yang juga perlu diperhatikan yaitu tidak langsung duduk ketika sudah berada di dalam masjid, sebelum melakukan sholat sunnah tahiyyatul masjid. Ini termasuk salah satu sunnah dan adab yang banyak dilalaikan oleh kaum muslimin.
Dalil tentang hal ini adalah sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam :
إذا دخل أحدكم المسجد فليركع ركعتين قبل أن يجلس
“Jika salah seorang di antara kalian masuk ke dalam masjid, maka hendaknya dia sholat dua rakaat sebelum duduk.” (Diriwayatkan oleh Al-Bukhari [1167] dan Muslim [714]).
Kondisi miris yang seringkali dilihat di masjid-masjid kaum muslimin ialah banyak dari mereka yang begitu masuk masjid langsung duduk dan menyibukkan diri dengan berbincang-bincang dalam perkara dunia.
Sepantasnya ketika masuk masjid, hendaknya menjaga adab-adab masuk masjid. Mendahulukan kaki kanan ketika masuk sembari membaca doa yang disyariatkan, lalu melaksanakan sholat sunnah tahiyyatul masjid sebanyak dua rakaat.
Setelah itu baru duduk dan menyibukkan diri dengan membaca Al-Quran, berdzikir, atau aktivitas ibadah yang lainnya. Janganlah sibuk dengan pembicaraan dunia kecuali dalam kondisi yang penting dan mendesak.
Perlu dipahami bahwa fungsi masjid adalah untuk kegiatan ibadah, seperti sholat, membaca Al-Qur’an, bermajelis ilmu, dan semisalnya. Selain itu, masjid juga diperuntukkan untuk berbagai hal yang berkaitan dengan agama dan hal-hal yang berhubungan dengan kemaslahatan kaum muslimin.
Adapun menjadikan masjid untuk jual beli, mengisinya dengan pembicaraan dunia, dan semisalnya, maka hal ini bertentangan dengan fungsi dari masjid itu sendiri. Oleh karena itu, wajib bagi kaum muslimin untuk bertakwa kepada Allah dan mengembalikan fungsi masjid sebagaimana mestinya.
6. Tidak Mengumumkan Barang Hilang di Masjid
Di antara adab-adab di dalam masjid yang juga perlu diperhatikan yaitu tidak mengumumkan barang yang hilang di dalam masjid. Sebab telah ada hadits Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam yang menunjukkan celaan kepada perbuatan tersebut.
Dalam hadits Abu Hurairah Radhiallahu Anhu, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda :
من سمع رجلًا يُنشِدُ ضالَّةً في المسجدِ فلْيَقلْ : لاردَّها اللهُ عليك ، فإنَّ المساجدَ لم تُبْنَ لهذا
“Barangsiapa mendengar seseorang mengumumkan barang hilang di masjid, maka hendaknya dia katakan ‘Semoga Allah tidak mengembalikannya kepadamu’, karena masjid-masjid tidak dibangun untuk ini.” (Diriwayatkan oleh Muslim [568]).
Hadits di atas menunjukkan wajibnya untuk menjauhkan masjid dari hal-hal yang seperti ini. Sebab, masjid-masjid dibangun untuk beribadah kepada Allah Ta’ala, bukan untuk hal-hal seperti ini. Sebagaimana masjid juga hendaknya dijaga dan dijauhkan dari hal-hal yang bisa mengotorinya atau membuat orang lari dari memakmurkannya dengan ibadah.
Demikianlah beberapa adab-adab masuk masjid yang bisa dibagikan pada artikel kali ini. Semoga penjelasan yang ada di dalamnya bisa bermanfaat dan menambah ilmu bagi kaum muslimin, khususnya yang berkaitan dengan adab-adab masjid.
Mengamalkan adab-adab dalam islam merupakan hal yang sangat penting. Di samping sebagai bentuk ibadah, adab-adab tersebut akan mendidik pelakunya untuk berperilaku baik dalam kesehariannya.