Mengenal 4 Tingkatan dalam Cara Membaca Alquran

Tingkatan dalam Cara Membaca Alquran

Dalam sebuah hadis, disebutkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda bahwa orang yang membaca Al Quran akan diberi ganjaran 1 hurufnya sama dengan 10 kebaikan. Dan di dalam cara membaca Alquran ini terdapat empat tingkatan, yang berdasarkan kesempurnaan serta kecepatan membacanya. Berikut simak keempat tingkatan tersebut.

Tingkatan dalam Membaca Al Quran

Tahqiq

Tahqiq (التحقيق) merupakan salah satu cara yang banyak digunakan oleh orang orang yang tengah belajar membaca Al Quran. Pasalnya cara satu ini menggunakan tempo yang lambat atau secara perlahan lahan. Sehingga diharapkan dengan cara ini, para Qori maupun mereka yang tengah baru belajar membaca Al Quran jadi terbiasa dengan tata cara dalam membaca Al Quran dengan baik.

Karena bacaannya memiliki tempo yang pelan dan perlahan, orang yang membaca dengan cara tahqiq harus melafalkan huruf huruf hijaiyah dengan jelas juga tepat. Selain itu, panjang pendek dari bacaan juga sangat diperhatikan. Tidak lupa juga dengan hukum bacaan tajwid, saktah, kaidah waqaf, serta hukum bacaan lainnya.

Tartil

Cara membaca Alquran yang kedua ada tartil (الترتيل), cara ini lebih cepat bila dibandingkan dengan tahqiq namun masih secara pelan dan tenang. Jadi orang yang menggunakan cara tartil, akan membaca Al Quran secara tenang, pelan, dan tidak tergesa gesa. Sehingga setiap ayat suci di dalam Al Quran akan dibaca dengan tepat dan jelas.

Tentu di dalam cara ini kaidah hukum hukum serta ilmu tajwid yang ada di dalam Al Quran juga tetap diperhatikan. Bahkan setiap ayat yang ada juga dipahami arti atau maknanya, secara mendalam. Membaca Al Quran dengan tartil adalah cara yang paling baik, dan seharusnya dilakukan oleh setiap muslim dalam kehidupan sehari hari.

Di dalam tafsir Ibnu Katsir, tartil juga diartikan sebagai membaca sesuai dengan hukum tajwid. Sehingga dapat membantu untuk memahami serta mentadabburi Al Quran. Seperti firman Allah SWT pada QS. Al Muzzammil ayat 4, “Dan bacalah Al Qur’an itu dengan tartil”, cara membaca dengan tartil sangat dianjurkan untuk semua umat muslim.

Tadwir

Tadwir

Pada tingkatan berikutnya ada tadwir (التدوير), yaitu cara membaca Alquran dengan tempo yang sedang. Dalam hal ini, sedang yang dimaksud adalah tidak terlalu lambat namun juga tidak terlalu cepat. Ketika menggunakan cara dengan tingkatan tadwir, ketika seseorang membaca Al Quran dan bertemu dengan huruf mad maka tidak dipenuhkan.

Hadr

Yang terakhir ada hadr (الحدر), yang merupakan tingkatan dalam membaca Al Quran dengan menggunakan tempo yang cepat. Biasanya cara ini dilakukan ketika ingin membaca satu juz Al Quran dalam satu hari. Hadr ini banyak digunakan juga oleh para qori untuk menjaga hafalan yang dimiliki, mengingat bahwa temponya cepat sehingga mempersingkat waktu.

Meski mempunyai tempo yang cenderung cepat, dengan cara mengurangi ghunnah pada bacaan atau memperpendek bacaan mad yang muncul. Namun bukan berarti cara ini tidak mengindahkan kaidah dari cara membaca Alquran yang benar. Karena meski cepat, ilmu tajwid beserta hukum hukum lainnya di dalam membaca Al Quran tetap diperhatikan.

Jika merujuk pada para ulama, cara membaca yang paling dianjurkan dan afdal adalah dengan tartil atau perlahan lahan. Karena ini juga sesuai dengan apa yang disebutkan di dalam surah Al Muzzammil ayat 4. Meski begitu, cara yang lain juga tidak salah asalkan tetap mempertahankan kaidah kaidah dari cara membaca ayat ayat suci Al Quran dengan baik dan benar.